www.sman1petakmalai.net - Salah satu upaya mendukung program membangun ketahanan pangan Indonesia adalah dengan menumbuhkan kesadaran dan kepedulian siswa-siwa di sekolah untuk memenuhi kebutuhan pangan dengan memanfaatkan lahan di lingkungan sekitar.
Berkaca dari pengalaman masa lalu, tentu kita masih ingat ketika pandemi covid-19 melumpuhkan hampir seluruh penjuru kota di Indonesia. Adanya kebijakan Lock Down begitu berdampak pada distribusi dan ketersediaan bahan pangan di berbagai daerah terutama di perkotaan yang lebih dominan bergantung pada daerah pedesaan sebagai penghasil produk pertanian.
Di masa depan ancaman-ancaman terhadap ketahanan pangan Indonesia atau bahkan dunia bukan tidak ada. Mengutip dari WRI Indonesia, sejak tahun 2001 sampai 2021 produksi pertanian dunia tumbuh sebesar 54% dengan total produksi mencapai 9,5 miliar ton pada tahun 2021. Pertumbuhan tersebut bahkan lebih tinggi dari pertumbuhan penduduk dunia, yakni sebesar 29%. Namun sayangnya meskipun relatif tinggi, tingkat pertumbuhan produksi pertanian saat ini masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan 9,6 miliar penduduk dunia pada tahun 2050 nanti. Produksi pangan diperkirakan perlu meningkat sebesar 100% untuk memenuhi kebutuhan tersebut (Tillman, 2011). Hal ini salah satunya disebabkan oleh turunnya produksi pangan dunia akibat tekanan dari perubahan iklim.
Di SMAN 1 Petak Malai, kegiatan atau aktivitas urban farming terbilang sangat di dukung oleh lingkungan. Mengingat sebagai sekolah yang berada di pedalaman, lahan kosong tersedia sangat luas. Hanya saja sampai saat ini praktek kegiatan ini masih dalam lingkup area yang kecil karena terbatasnya sarana dan prasarana. Mengingat perlengkapan "berkebun" Sekolah Menengah Atas tentu tidak selengkap di SMK terlebih yang memang ada penjurusan perkebunan atau pertanian.
Kendati masih dalam lingkup kecil, kegiatan urban farming itu sendiri tentunya sangat baik bagi peserta didik karena dapat mengambil banyak hal untuk dipelajari. Mengesampingkan hasil akhirnya, proses dari kegiatan ini akan memberikan pengalaman yang diharapkan dapat menumbuhkan sekaligus menyadarkan siswa tentang ketahanan pangan itu sendiri.